Sejarah Sebagai Seni

“SEJARAH SEBAGAI SENI’

NAMA KELOMPOK :

1.     ABDULLAH RAMADHAN A.Q    (02)

2.     ACHMAD TEDI F.                           (04)

3.     ANANDA OKTAVIO F.                   (07)

4.     FAJAR RACHMAD W.                    (13)

5.     IMA NUR FITRIANA                      (20)

6.     INDRAWAN WICAKSONO            (21)

7.     KHUZAIMA RIVANI                       (23)

“PENGERTIAN SEJARAH SEBAGAI SENI”

          Sejarah sebagai seni ialah imajinasi terhadap fakta – fakta sejarah sehingga didapatkan gambaran kehidupan di masa lampau . Tugas untuk menghidupkan membalik kehidupan manusia di masalalu sangat mirip dengan seorang penulis novel/penyair . Dalam sejarah seni , seorang sejarahwan memerlukan intuisi , imajinasi , emosi dan gaya bahasa .

“INTUISI DALAM SENI”

          Instuisi ialah istilah untuk kemampuan memahami sesuatu tanpa melalui penalaran rasional dan intelektual . Dalam sejarahwan dalam menulis sejarah memerlukan intuisi atau ilham , yaitu pemahaman langsung dan insting masa penelitian berlangsung .

“IMAJINASI DALAM SENI”

          Seorang sejarahwan harus dapat meengetahui apa yang sebenarnya terjadi , apa yang sedang terjadi , dan apa yang terjadi sesudah itu . Contohnya dalam menggambarkan perang Aceh , sejarahwan harus mampu berimajinasi mengenai partai, desa , istana , masjid dan bukit .

“CONTOH SEJARAH SEBAGAI SENI”

          Sejarah dikatakan sebagai seni , karena dalam penulisan sejarah , seorang sejarahwan memerlukan intuisi , imajinasi , emosi dan gaya bahasa .

          Contoh sejarah sebagai seni ialah :

                   1. Seni Pahat di candi-candi

                   2. Ukiran (Relief) yang ada di candi

                   3. Patung-patung yang ada di candi

                   4. Wayang kulit

                   5. Ondel ondel

                   6. Tarian – tarian daerah

“KELEMAHAN SEJARAH SEBAGAI SENI”
(BERKURANGNYA KETETAPAN & EFEKTIVITAS)

          Ketetapan (accuracy) dan objektivitas sangat diperlukan dalam penulisan sejarah . Ketetapan berarti kesesuaian antara fakta dan tulisan sejarah . Penulisan sejarah berdasarkan pada fakta sedangkan seni merupakan hasil imajinasi . Sejarah terlalu dekat dengan seni sehingga dapat mengurangi ketepatan dan objektivitas .

“KELEMAHAN SEJARAH SEBAGAI SENI”
( PENULISAN SEJARAH AKAN TERBATAS )

       Penulisan sejarah yang terlalu dekat dengan seni akan terbatas pada objek – objek yang dapat dideskripsikan . Penulisan sejarah penuh gambaran tentang perang dan biografi , sedangkan tema sejarah lain yang penting , seperti sejarah ekonomi dan sejarah kuantitatif yang menggunakan angka – angka dan analisis tidak tertulis .

Semoga bermanfaat ya !! salamku dari Indrawan Wicaksono dari SMKN 1 SINGOSARI - Malang . Semoga postingan saya bermanfaat dan bisa membantu aktiftas pembelajaran anda . SEMANGAT !!!